PLN dan Kementerian ESDM membuat modeling untuk memenuhi kebutuhan listrik dari pembangkit energi baru dan terbarukan (EBT) sebanyak 75 gigawatt (GW) pada 2040.
Presiden Jokowi disebut segera mengumumkan rencana penambahan kapasitas pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan (EBT) sebesar 62 gigawatt (GW).
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyebut, untuk pertama kalinya dalam sejarah rencana penyediaan tenaga listrik dalam RUKN dan RUPTL akan selaras.
PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) akan melakukan komposisi penjualan ke PLN secara signifikan mulai 2025, di tengah rencana revisi RUPTL 2021-2030.
PLN bersama pemerintah tengah menggodok Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) sampai dengan 2040. Porsi penambahan pembangkit EBT akan diperbesar.
PLN berkomitmen memperbesar porsi pembangkit listrik energi baru terbarukan (EBT) dalam revisi Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030.