Ada saham-saham nikel yang tetap diborong BlackRock di tengah redup prospek sektor itu yang tetap berlanjut tahun ini.

Merdeka Copper Gold (MDKA) melakukan kegiatan eksplorasi di tiga lokasi yaitu Tujuh Bukit Jawa Timur, Pulau Wetar Maluku Baratdaya, dan Pani Gorontalo.

Saratoga Investama Sedaya (SRTG) menyusul langkah yang telah lebih dulu diambil oleh Boy Thohir dalam mengakumulasi saham Merdeka Copper Gold (MDKA).

Sejumlah investor jumbo kompak memborong saham Merdeka Copper Gold (MDKA) di tengah redup sektor logam dasar.

Merdeka Copper and Gold (MDKA) memproyeksikan tambang Tujuh Bukit dapat memberikan kontribusi keuangan pada 2026-2027.

BlackRock berbalik arah mengakumulasi saham Merdeka Copper Gold (MDKA) setelah berbulan-bulan rutin melego.

Emiten Sandiaga Uno dan Garibaldi 'Boy Thohir', PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) menargetkan produksi emas 120.000-140.000 troy ons pada 2023.

Utak-atik kepemilikan investor kakap terjadi di MDKA dan MBMA menyusul rapor merah keuangan kedua emiten tersebut.

Di tengah jor-joran eksplorasi Merdeka Copper Gold (MDKA), sejumlah pemodal kakap berlainan sikap di sahamnya.

Di tengah pandangan yang tetap konservatif pada saham Merdeka Copper Gold (MDKA), JP Morgan melanjutkan akumulasi sahamnya.

Harga nikel terus melemah, menjadi potensi tekanan bagi emiten terkait seperti Antam (ANTM) Merdeka Copper (MDKA) dan Vale Indonesia (INCO).

PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) menargetkan peningkatan produksi emas menjadi 140.000 troy ounce sepanjang 2023.

Manuver JP Morgan di saham Merdeka Copper Gold (MDKA) sepanjang tahun ini cukup dinamis, seiring pergerakan saham emiten tambang Grup Saratoga itu.

MDKA mengungkapkan 2 proyek besarnya yakni tambang tembaga bawah tanah di Banyuwangi dan Proyek Emas Pani, Gorontalo yang diharapkan beroperasi 2-3 tahun lagi.

Sejumlah investor jumbo asing menambah dan mengurangi taruhannya di emiten-emiten seperti ANTM, MDKA, dan BRMS, ketika harga emas kian meyakinkan.