Kementerian BUMN masih terus membahas rencana merger anak usaha Garuda Indonesia (GIAA) yaitu Citilink Indonesia dan Pelita Air.

Kemenhub menyebut candaan bom yang dilakukan penumpang Pelita Air berisiko merugikan semua pihak.

Warganet menyuarakan usulan sanksi bagi pelaku ancaman bom berkedok candaan yang baru-baru ini membuat Pelita Air gagal terbang.

Polri telah mengecek ancaman bom yang dibawa oleh penumpang pesawat Pelita Air IP205 jurusan Surabaya-Jakarta.

Polisi menyampaikan motif pelaku ancaman bom di pesawat Pelita Air IP205 rute Surabaya-Jakarta

Pesawat Pelita Air dengan nomor penerbangan IP 205 Rute Surabaya–Jakarta batal terbang pada pukul 13.20 WIB akibat adanya ancaman bom.

Polisi mengamankan satu penumpang Pelita Air terkait dengan ancaman bom yang menyebabkan pesawat rute Surabaya-Jakarta batal terbang pada Rabu (6/12/2023).

Mabes Polri menyampaikan ancaman bom di pesawat Pelita Air IP205 rute Surabaya-Jakarta hanya guyonan dari salah satu penumpang. Pelaku pun sudah ditangkap

Pelita Air dengan nomer penerbangan IP 205 tujuan Jakarta mengalami keterlambatan penerbangan dikarenakan terdapat penumpang yang bercanda membawa.

AP I angkat bicara soal Pesawat Pelita Air dengan nomor penerbangan IP 205 rute Surabaya-Jakarta yang gagal melakukan lepas landas karena adanya ancaman bom.

Pelita Air tambah pesawat jelang libur Nataru yang membuat kapasitas angkut maskapai naik 20%.

Kementerian BUMN mengkaji dua opsi merger maskapai Citilink dan Pelita Air. Rencana merger itu tergantung pada kinerja keuangan Garuda Indonesia (GIIA) 2023.

Pemerhati penerbangan menilai Citilink dan Pelita Air lebih baik bergabung dengan InJourney alih-alih melakukan merger maskapai.

Rencana merger Citilink dan Pelita Air kini diambang ragu usai Kementerian BUMN menyiapkan manuver baru untuk hindari jalan buntu.

Penggabungan usaha atau merger antara anak usaha PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA), Citilink Indonesia dan Pelita Air berisiko mengalami kegagalan.