Donald Trump berjanji akan terus mengambil langkah hukum untuk memenangkan suara di negara bagian yang memberi Biden kemenangan dalam pemungutan suara hari Selasa lalu.

Joe Biden akan menjadi presiden ke-46 sekaligus yang tertua saat dilantik pada 20 Januari tahun depan dalam usia 78 tahun.

Biden pun percaya diri akan memenangkan Pemilu AS 2020. Hal ini dia sampaikan menanggapi penghitungan suara yang menunjukkan keunggulannya atas Donald Trump.

Pengadilan Persemakmuran Pennsylvania memerintahkan otoritas pemilihan umum Amerika Serikat untuk menyisihkan surat suara tersebut.

Berdasarkan penghitungan sementara hingga kini calon presiden Joe Biden meraup 264 suara elektoral atau electoral college, sementara Trump 214 suara elektoral.

Di Detroit, beberapa ratus pendukung Presiden Donald Trump, berteriak dan mengklaim kemenangan calon petahana itu. Beberapa di antaranya bahkan bersenjata.

Saat ini, Joe Biden, calon Presiden AS dari Partai Demokrat unggul sementara dengan 264 suara elektoral (electoral votes).

Demokrat memiliki kebijakan mengutamakan perlindungan dalam negeri karena memiliki basis pemilih buruh dan petani.

Donald Trump menuangkan segala pemikirannya melalui aku Twitter terkait Pemilu AS 2020, tetapi Twitter menandai cuitannya sebagai pernyataan yang menyesatkan.

Biden cukup berhati-hati menyampaikan pernyataan, meskipun tetap memesankan keyakinan bahwa dia bakal memenangi Pilpres 2020.

Ada beberapa negara yang menjadi penentu kemenangan presiden AS, seperti Nevada dan Pennsylvania.

Joe Biden masih lebih unggul dalam pesta demokrasi di Amerika Serikat, dibandingkan petahana Donald Trump.

Hingga pukul 15.45 WIB, Joe Biden masih unggul dengan koleksi 238 suara elektoral, ungguh 25 suara dari Donald Trump yang masih memperoleh 213 suara.

Perolehan suara elektoral sang petahana, Trump terus beranjak naik dan semakin memperpendek jarak dengan perolehan suara Biden.

Dilansir Bloomberg, jumlah tersebut setara dengan 73 persen dari total suara pada pilpres 2016 silam.