NPL tinggi di sejumlah bank milik konglomerat dinilai terkait dengan strategi bisnis masing-masing, maupun karena terpengaruh pelemahan daya beli masyarakat.
OJK buka suara terkait rencana merger PT Bank MNC Internasional Tbk. (BABP) milik Hary Tanoesoedibjo dan PT Bank Nationalnobu Tbk. (NOBU) milik James Riady.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memastikan rencana merger antara PT Bank MNC Internasional Tbk. (BABP) dan PT Bank Nationalnobu Tbk. (NOBU) masih terus berjalan.
OJK memberi informasi baru soal nasib rencana merger bank milik dua konglomerat, yakni Bank MNC (BABP) milik Hary Tanoe dan Bank Nobu (NOBU) milik James Riady,
Pelaksanaan merger Bank Nobu (NOBU) dan Bank MNC (BABP) molor dari waktu yang ditargetkan untuk rampung pada Agustus 2023. OJK pun menjelaskan sebabnya.
OJK menyebut proses merger antara PT Bank Nationalnobu Tbk. (NOBU) milik taipan James Riady dengan PT Bank MNC Internasional Tbk. (BABP) masih terus berproses.