Kontrak baru Adhi Karya (ADHI) per Maret 2023 meningkat 109 persen secara tahunan.

Nilai kontrak baru PTPP hingga Maret 2023 tumbuh 32,13 persen dari Rp3,09 triliun secara year-on-year (YoY).

PT Nusa Raya Cipta Tbk. (NRCA) mencatatkan kontrak baru sebesar Rp2,35 triliun sepanjang 2022 atau turun 12,2 persen dari 2021.

Berbagai proyek yang menyumbang performa WTON didominasi sektor infrastruktur sebesar 66,95 persen, disusul proyek di sektor properti sebesar 10,57 persen.

Waskita Karya (WSKT) mendapatkan tambahan 6 kontrak untuk proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara senilai Rp4,16 triliun.

Transkon Jaya (TRJA) mencatatkan kontrak baru Rp1 triliun sepanjang 2022.

PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) memperoleh nilai kontrak baru sebesar Rp1,38 triliun pada Januari 2023.

Wika Gedung menargetkan kontrak baru pada 2023 bertumbuh 22 persen menjadi Rp6,69 triliun, yang didominasi proyek pemerintah.

PT Waskita Beton Precast Tbk. (WSBP) mulai mengirim beton readymix secara perdana untuk proyek IKN. Perseroan menargetkan suplai akan rampung pada Mei 2023.

Waskita Karya (WSKT) mengincar kontrak baru mencapai Rp22,25 triliun sampai dengan Rp24,27 triliun pada 2023.

Adhi Karya (ADHI) menetapkan target kontrak baru tumbuh sekitar 10 persen sampai 15 persen pada 2023 menjadi sekitar Rp27,25 triliun.

Hutama Karya mengincar sejumlah proyek IKN untuk mengejar target kontrak baru Rp3,62 triliun di 2023.

PT PP Presisi Tbk. (PPRE) mencatatkan kontrak baru senilai Rp5,24 triliun sepanjang 2022.

Target kontrak baru Waskita Karya (WSKT) pada 2023 memperhitungkan view yang moderat.

Sepanjang 2023, Waskita Beton (WSBP) menargetkan perolehan kontrak baru tumbuh hingga 50 persen.