Buruh di pabrik industri tekstil dan produk tekstil (TPT) masih dihantui gelombang PHK massal hingga akhir tahun

Tren penurunan permintaan produk tekstil dan pakaian jadi produksi dalam negeri diperkirakan masih akan terus terjadi hingga dua tahun ke depan.

Gelombang PHK massal industri tekstil diperkirakan masih akan terus berlanjut seiring dengan kondisi industri yang masih belum menunjukkan perbaikan.

Rugi Sri Rejeki Isman (SRIL) atau Sritex bertambah di kuartal I/2024 sebesar Rp242 miliar, dan akan mengurangi jumlah karyawan hingga 2025 akibat bisnis teksti

Sektor tekstil masih mengalami kesulitan dalam menyerap tenaga kerja baru.

Asosiasi melaporkan sebanyak 1 juta pekerja di industri tekstil terkena gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) sejak akhir 2022-2023.

Pelaku industri tekstil merasa tercekik akibat kenaikan suku bunga acuan pada tahun lalu, di tengah kelesuan pasar.

Program insentif mesin tekstil periode 2023 lalu nyaris terserap 100% dengan anggaran Rp4,36 miliar untuk 13 perusahaan.

Pemerintah mengakui impor produk tekstil bekas telah menjegal pertumbuhan industri tekstil nasional.

Ekspor pakaian jadi secara volume sebesar 32,5 juta ton pada Mei 2023. 

Pelaku industri tekstil dan produk tekstil mengusulkan penurunan tarif listrik sebesar 30 persen untuk mencegah PHK massal.

Kemenperin menyoroti berkurangnya produktivitas industri hulu tekstil akibat gempuran produk impor serat dan filamen sintetis.

Pelaku industri tekstil mengklaim utilitas pabrik mayoritas berada rata-rata pada kisaran 50 persen seiring minimnya order dari pasar domestik maupun ekspor.

Terdapat 250 perusahaan tekstil yang masih tetap beroperasi pada satu hari sebelum dan sesudah Hari Raya Iduladha.

Banyak pelaku usaha IKM tekstil di Bandung yang gulung tikar akibat membanjirnya produk impor.

Pelaku industri tekstil mengusulkan adanya regulasi yang memproteksi dan pembentukan badan untuk mengelola industri sekaligus pasar tekstil domestik.