Di dalam daftar anggota BRICS sekarang terdapat negara yang telah menjadi anggota penuh, negara mitra, dan negara yang menyampaikan minat untuk bergabung.
Bergabungnya Indonesia ke BRICS dinilai menunjukkan sikap ketergantungan kepada China, juga memengaruhi independensi di isu krusial, seperti soal Laut Natuna.
Indonesia terus memperkuat kerja sama perdagangan dengan Kenya, Uganda, dan Somalia setelah nilai transaksi dagang RI dan ketiga negara melemah tahun lalu.
Mesir memiliki keahlian dalam pembuatan kabel bawah laut sementara Indonesia menawarkan investasi konektivitas 5G hingga Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
PGEO bekerja sama dengan Geothermal Development Company (GDC) dan Africa Geothermal International (AGIL) untuk menggarap panas bumi di Kenya akhir tahun ini.
KAI kembali membahas potensi kerja sama dengan Malaysia, termasuk jalur kereta Kalimantan yang berbatasan langsung dengan Brunei Darussalam dan Negeri Jiran.
Kesepakatan bisnis tersebut mencakup kerja sama di berbagai sektor seperti kesehatan, energi, pangan, hingga industri pertahanan dan pemabngunan infrastruktur.
Investasi Indonesia di negara-negara Afrika capai US$2,09 miliar per kuartal II/2024. Total investasi negara-negara Afrika di Indonesia capai US$1,73 miliar.
IAF pertama pada 2018 menghasilkan kesepakatan US$568 juta. Pada penyelenggaraan tahun ini, potensi kerja sama Indonesia-Afrika naik hingga enam kali lipat.
Kemlu RI memproyeksi peningkatan nilai potensi kerja sama bisnis secara signifikan antara Indonesia dan Afrika melalui ajang Indonesia-Africa Forum (IAF) Ke-2.
Pertemuan antara Jokowi dan Presiden UAEA Mohamed bin Zayed Al Nahyan (MBZ) menghasilkan sejumlah kerja sama, salah satunya investasi dan hilirisasi industri