Bank Jatim (BJTM) telah efektif menjadi pemegang saham pengendali Bank NTB Syariah, bersama Pemerintah Provinsi NTB.

Bank BJB (BJBR) menggandeng 4 BPD, sementara Bank Jatim (BJTM) merangkul 3 BPD. BJBR telah menyetor modal ke Bank Bengkulu, sementara BJTM ke Bank NTB Syariah.

Bank Jatim (BJTM) melaporkan kepada BEI mengenai aksi penyertaan modal kepada Bank NTB Syariah sebagai bagian dari pembentukan KUB.

Perusahaan penjaminan kredit daerah PT. Jamkrida NTB Bersaing resmi konversi penuh ke sistem Penjaminan Kredit Syariah setelah melalui proses cukup panjang.

Satu orang di NTB bisa memiliki lebih dari satu rekening, karena jumlah penduduk NTB hanya 5,2 juta orang.

Upaya Bank NTB Syariah untuk memenuhi modal inti dilakukan dengan mengambil langkah membentuk Kelompok Usaha Bank (KUB) dengan Bank Jawa Timur (BPD Jatim).

Bank Jatim (BJTM) melaporkan progres pembentukan KUB BPD, yang saat ini sedang mengusulkan ke OJK dengan Bank NTB Syariah dan kemudian menjajaki Bank Lampung.

Bank NTB Syariah menyabet The Best Performance Bank untuk kategori BPD dengan aset di bawah Rp15 triliun pada ajang BIFA 2023.

Perubahan Perda Bank NTB Syariah merupakan upaya strategis untuk memberi peluang Bank NTB menjalin kerjasama dengan bank lain.

Kolaborasi, inovasi dan transformasi bertujuan agar mampu berkompetisi di era digital seperti saat ini.

Bank NTB Syariah menargetkan pada 2022 hingga 2023 mendapatkan modal inti Rp2 triliun, sedangkan sisanya Rp1 triliun bersumber dari investor.

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terakhir memutuskan memberikan izin ke Bank NTB Syariah untuk mencari investor strategis untuk memenuhi modal inti.

MATARAM — Bank NTB Syariah memperkuat pendanaan petani budi daya lobster yang merupakan produk perikanan unggulan daerah tersebut agar dapat meningkatkan kapasitas produksi.

Arno Tse, Senior Vice President Sales GoPay menyampaikan Bank NTB Syariah menjadi BPD Syariah yang pertama yang menjalin kerja sama dengan GoTagihan dan dapat menerima pembayaran…

PT Bank Pembangunan Daerah NTB (Bank NTB) Syariah membukukan laba bersih sebesar Rp163,25 miliar pada 2019, naik 7,47% 2019 dibanding tahun sebelumnya.

Laba bersih yang diraih Bank NTB Syariah naik tinggi secara tahunan pada 2019. Kenaikan ini salah satunya didorong oleh pertumbuhan pendapatan penyaluran dana.