Industri padat karya meliputi tekstil dan alas kaki tengah dihantam kelesuan permintaan pasar. Di berbagai daerah, beberapa pabrik telah melakukan PHK massal.
Lesunya ekspor dan hilangnya pasar domestik merontokan industri tekstil dan produk tekstil atau TPT. Buktinya, industri masih terkontraksi, serta banyaknya PHK.
Dar seluruh nilai produksi tekstil, asosiasi mengklaim 61 persen masih mengandalkan pasar domestik. Impor tekstil terlebih pakaian bekas ilegal pun menjegal.
Berdasarkan data BPS, industri tekstil pada tahun lalu masih mencatatkan pertumbuhan. Menurut pengusaha, kinerja moncer itu berasal dari paruh pertama 2022.
Perlindungan terhadap pasar domestik bisa menyelamatkan industri tekstil yang tengah tertekan akibat bahan baku dan tergerusnya pasar dalam negeri akibat impor.
Permintaan yang turun serta kenaikan harga bahan baku, ditambah dengan bajir produk impor mengancam keberlangsungan industri tekstil. PHK jadi opsi pengusaha.
Ekspor alat pelindung diri (APD) terpantau melonjak sejak pemerintah mencabut larangannya pada medio Juni. Korporasi-korporasi pertekstilan gigantik di Tanah Air pun kian…
Impor tekstil sepanjang tahun ini diperkirakan naik hingga 15% dengan adanya dua momentum yang mendorong kenaikan kebutuhan dalam negeri. Industri pun meminta Presiden Joko…
Kenapa cuan harus bagi sama orang? pernyataan orangtua Alexander Foe, Direktur Utama PT Nagasakti Kurnia Textile Mills, ketika menjawab rencana sang anak agar Nagasakti segera…