Pemerintah meminta OJK memperpanjang restrukturisasi kredit Covid-19. Simak untung-rugi dan moral hazard yang bisa ditimbulkan.

Dirut Bank Mandiri (BMRI) hingga KB Bank (BBKP) buka suara soal rencana perpanjangan restrukturisasi kredit Covid-19.

Berikut jawaban bos OJK hingga bankir soal rencana pemerintah untuk memperpanjang restrukturisasi kredit Covid-19 hingga 2025.

Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar memberikan tanggapan mengenai permintaan pemerintah untuk memperpanjang restrukturisasi kredit hingga 2025.

Tujuan dari perpanjangan stimulus tersebut untuk mengurangi beban perbankan dalam mencadangkan kerugian akibat kenaikan kredit bermasalah.

Perbankan menyiapkan strategi dalam menghadapi risiko kenaikan kredit macet usai restrukturisasi Covid-19 berakhir dan ketidakpastian global.

Nilai NPF gross perusahaan multifinance mencapai 2,82% atau meningkat 0,38% secara tahunan (year on year/yoy).

Berita tentang langkah ekspansi Garuda Indonesia bersama sejumlah berita menarik lainnya menjadi pilihan editor BisnisIndonesia.id hari ini, Selasa (11/6/2024).

Berikut kondisi kredit macet (NPL) perbankan versi OJK setelah kebijakan restrukturisasi kredit berakhir.

Kredit bermasalah atau NPL perbankan berisiko naik usai kebijakan relaksasi restrukturisasi Covid-19 disetop.

OJk mencatat adanya kemungkinan naiknya rasio kredit bermasalah pada sektor perbankan karena pemburukan kualitas kredit usai relaksasi Covid-19 dihentikan.

Emiten BUMN konstruksi PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) menargetkan proses restrukturisasi keuangan dapat efektif pada semester I/2024.

OJK resmi setop kebijakan stimulus Covid-19 untuk industri pembiayaan atau multifinance lembaga jasa keuangan lainnya mulai hari ini, Rabu (17/4/2024).

Adapun saat ini NPF Mandiri Utama Finance jauh berada di bawah ambang batas OJK yakni 1,40% dan masih terjaga dibawah rata-rata industri.

Mandala Finance mencatat perseroan sudah tidak memiliki portofolio outstanding pembiayaan dalam program restrukturisasi kredit dampak Covid-19