Mengutip keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), pemegang saham utama Wilton Makmur (SQMI) menjual sebagian saham kepemilikannya.

PT Renuka Coalindo Tbk. (SQMI) menyampaikan dua laporan keuangan kepada BEI, yakni periode September 2019 dan 4 Oktober 2019.

Pihak regulator juga akan melakukan pengecekan kinerja operasional berupa due diligence terhadap stock pile atau persediaan yang dimiliki PT Renuka Coalindo Tbk. (SQMI)

PT Renuka Coalindo Tbk. melakukan penjualan emas menyusul pemberhentian sementara perdagang efek oleh Bursa Efek Indonesia.

Wilton Resources Holding Pte. Ltd. (WRH), selaku pengendali baru, PT Renuka Coalindo Tbk., menargetkan akan menggelar mandatory tender offer atau MTO pada pertengahan Maret…

Wilton Resources Holding Pte. Ltd. resmi menjadi pengendali PT Renuka Coalindo Tbk. dengan mengempit kepemilikan sebesar 96,95% saham dari modal ditempatkan dan disetor penuh…

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyetujui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue PT Renuka Coalindo Tbk. (SQMI) senilai Rp4,71 triliun.

PT Renuka Coalindo Tbk. (SQMI) menargetkan penjualan emas perdana pada 2019 mencapai 19.000 troy ounce dengan proyeksi pendapatan US$22,8 juta.

Emiten pertambangan metal dan mineral, PT Renuka Coalindo Tbk. mencatatkan penurunan penjualan pada 2017.

PT Renuka Coalindo Tbk. (SQMI) menargetkan bisa melakukan pengapalan ke pasar India pada kuartal I/2018, usai perseroan berganti jubah menjadi perusahaan pemasaran dan perdagangan…

Direktur PT Renuka Coalindo Tbk. (SQMI) Bhagwat Prasad Nautiyal mengundurkan diri dari jabatannya.

Pendapatan emiten pertambangan PT Renuka Coalindo Tbk. (SQMI) tercatat naik sekitar 64% menjadi US$23,19 juta sepanjang kuartal I/2014 dari periode yang sama tahun lalu yang…