Perakitan mobil listrik Citroen E-C3 akan dimulai pada semester II/2024 di Purwakarta, Jawa Barat.

Merek asal Prancis, yakni Citroen mulai mengirimkan unit mobil listrik E-C3 kepada konsumen pada Mei 2024.

Gaikindo memperlihatkan penjualan Citroen E-C3 secara wholesales masih 0 unit pada April 2024. Citroen menjelaskan serah terima baru terealisasi akhir Mei.

Citroen yang di bawah Indomobil Group (IMAS) lebih dulu merealisasikan investasi manufaktur dibandingkan BYD dan VinFast.

Astra (ASII) menyetop penjualan Peugeot pabrikan asal Prancis di bawah Stellantis Group yang belakangan menggandeng Indomobil Group (IMAS).

Sejak 1930-an, mobil-mobil Citroen buatan Prancis telah berlalu lalang di Indonesia.

Stellantis yang telah mendirikan perakitan di Indonesia, membawahi beberapa merek selain Citroen, antara lain Peugeot dan Fiat.

Stellantis yang kembali membawa merek Citroen ke Indonesia kini bekerjasama dengan Indomobil Group (IMAS) di bawah kendali Salim Group.

Citroen C3 Aircross yang baru saja diluncurkan, tak disarankan mengkonsumsi BBM setara RON 90.

Mobil listrik Citroen e-C3 mendapatkan rating 0 bintang untuk keselamatan penumpang dewasa, dan rating 1 bintang untuk anak-anak.

Perakitan mobil Citroen akan menggunakan pabrik yang telah ada, sehingga tidak menelan investasi jumbo.

Citroen yang beroperasi di bawah naungan PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS) ikut tergiur insentif mobil listrik di Indonesia.

Model C3 merupakan andalan Citroen untuk merebut ceruk pasar di kawasan India, Asia, dan Amerika Selatan.

Jajaran produk dari Indomobil Group yang mencakup merek Nissan, Suzuki, Kia, dan Citroen meramaikan ajang GJAW 2023.

Setelah hiatus, Citroën berencana akan melakukan produksi lokal produknya di Indonesia melalui salah satu pabrik Indomobil Group (IMAS).

Citroën e-C4 diprediksi memiliki harga Rp1 miliar lebih yang akan diumumkan Januari 2023.