Kementerian ESDM memastikan mandatori penggunaan bahan bakar campuran biodiesel 40% dengan minyak solar (B40) bakal diterapkan pada 1 Januari 2025.

Kementerian ESDM menyebut pemerintah akan meluncurkan Biodiesel B40 dan bioetanol pada 2025.

Program mandatori biodiesel B40, bauran solar dengan 40% BBN berbasis minyak sawit, akan diterapkan pada awal masa pemerintahan Prabowo Subianto.

Pertamina melaporkan pada tahun 2024 kuota penjualan bahan bakar minyak (BBM) RON 90 atau Pertalite berada diangka 31,6 juta kiloliter (KL).

Program Biodiesel B50 yang diusung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka berpotensi mengerek harga minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO).

BPDPKS melaporkan realisasi pembayaran insentif program Biodiesel B35 mencapai Rp18,32 triliun sepanjang 2023.

PT Humpuss Maritim Internasional Tbk. (HUMI) mencatatkan pertumbuhan pada 2023 seiring dengan moncernya bisnis angkutan metanol dan asam sulfat

Kementerian ESDM bakal menerapkan uji terap program biodiesel B40 pada sektor non-otomotif tahun ini.

PT Sinar Mas Agro and Resources Tbk. (SMAR) menyampaikan telah mendapatkan alokasi biodiesel B35 sebesar 1,5 juta kiloliter untuk 2024.

Sejumlah emiten menyambut kenaikan kuota biodisel 35% (B35) pada 2024 dan melakukan ekspansi bisnis energi tersebut.

Tunas Baru Lampung (TBLA) menargetkan produksi biodiesel mencapai 390.000 kiloliter pada 2024.

PT Pertamina bicara bakal memulai program mandatori biodiesel B40 tahun depan saat COP-28 di Uni Emirat Arab (UEA).

Louis Dreyfus Company atau LDC Indonesia memiliki sebuah pabrik biodiesel di wilayah Lampung Selatan yang memiliki kapasitas produksi 400.000 ton per tahunnya.

Program mandatori biodiesel B35 direncanakan akan ditingkatkan menjadi B40 pada 2030 mendatang.

Penerapan bioetanol diharapkan tak mengulang kesalahan biodiesel, yakni minimnya pasokan hingga menghabiskan subsidi yang bukan peruntukkannya.

B35 belum memenuhi standar Euro 4, terutama terkait tingkat sulfur yang maksimal hanya 50 ppm.