Pengelolaan industri dan perdagangan komoditas bisa berujung petaka bagi Indonesia tanpa kebijakan dan arah pengembangan yang tepat.

Proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung menulai kritik mulai dari panjang trayek, hingga potensi kerlanjutannya setelah rezim Presiden Jokowi.

Ekonom Faisal Basri menilai pemerintah Indonesia tidak akan gagal untuk membayar utang. Namun, ada kompensasi atas hal tersebut.

Posisi cadangan devisa ini setara dengan pembiayaan 9,1 bulan impor atau 8,7 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan…

Kehadiran BPN sebagai lembaga superbody, merupakan dampak dari beda kepentingan antar kementerian/lembaga yang memiliki otoritas terhadap urusan pangan.

Faisal Basri mengungkapkan struktur ekonomi Indonesia sudah rapuh, bahkan sebelum pandemi Covid-19.

Ekonom Senior Faisal Basri mengatakan kecepatan pemulihan Indonesia lebih lambat dibandingkan dengan negara lain.

Dalam masa penerapan PPKM Level 4, Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly melarang tenaga kerja asing atau TKA masuk ke Indonesia.

TKA China di proyek Nikel lebih dari 3.500 orang, dan sebagian tidak memiliki izin bekerja. Mereka menggunakan visa kunjungan.

Faisal Basri mengkritik Erick Thohir karena lebih memilih memberikan PMN ke BUMN dan memperbanyak Ivermectin atau obat cacing yang diyakini sebagai terapi Covid-19. Hal tersebut…

Kritik ini salah satunya disampaikan oleh ekonom senior dari Universitas Indonesia Faisal Basri dalam unggahannya di media sosial Twitter. 

Kritik tersebut terkait kebijakan Menparekraf Sandiaga Uno mengirim delegasi ke Amerika Serikat di tengah lonjakan kasus Covid-19 dan PPKM Darurat.

Menurut Faisal Basri, Menkes berpendapat vaksin yang dikuasai BUMN didapat berbasarkan bisnis murni atau business to business /B2B. Jika ada yang mempertanyakan barang publik…

Dalam vaksinasi kali ini, harga vaksin ditetapkan senilai Rp321.660 per dosis dan tarif maksimal pelayanan vaksinasi sebesar Rp117.910 per dosis.

Data pertumbuhan orang kaya di Indonesia tersebut merujuk penelitian Credit Suisse, lembaga keuangan internasional yang berbasis di Zurich, Swiss pada 2020.