Saham BUMN Karya PTPP ditutup menguat selama 2 hari beruntun di tengah aksi divestasi aset ke salah satu perusahaan telekomunikasi.

TOWR, emiten Grup Djarum, segera melaksanakan rights issue dengan menerbitkan 5 miliar saham baru, senilai Rp4,5 triliun, usai mendapat restu RUPSLB.

Penertiban itu menindaklanjuti keluhan warga yang resah terhadap pemasangan kabel FO milik sejumlah penyedia jasa layanan internet.

Bisnis fiber optik MTEL, TBIG dan TOWR kompak tumbuh tinggi. Fiber optik disebut-sebut sebagai mesin pertumbuhan baru emiten menara.

Emiten menara Grup Djarum, Sarana Menara Nusantara (TOWR) menyelesaikan akuisisi senilai Rp3,42 triliun untuk mengambil alih emiten menara Grup Sinarmas, IBST.

Proyek kabel bawah laut pertama Biznet memiliki panjang 105,7 kilometer (km) rencananya akan menyambungkan Jawa, Sumatra, dan Bangka

Moratelindo (MORA) meyakini kehadiran satelit orbit rendah, Starlink, tidak akan mengusik pasar layanan internet di Indonesia yang berbasis fiber optik.

Moratelindo menilai kehadiran Starlink milik Elon Musk di Indonesia tidak mampu menggantikan layanan internet berbasis fiber optik.

Kontribusi bisnis fiber optik bagi total pendapatan MTEL dan TOWR masih kecil. Namun, bisnis fiber optik mampu mencatatkan pertumbuhan yang tinggi.

Investor global terpantau membeli saham Sarana Menara Nusantara (TOWR) pada 5 hari terakhir. Pada Kamis (14/3), saham TOWR melesat ke level Rp900 per lembar.

Mitratel (MTEL) menyiapkan besaran dividen sama dengan 2022, tetapi dengan payout ratio yang tidak setinggi tahun lalu karena laba perseroan yang meningkat.

Emiten menara Grup Djarum, Sarana Menara Nusantara (TOWR) masih akan fokus melakukan ekspansi penambahan menara dan fiber optic di 2024.

Sejumlah emiten mencanangkan ekspansi jaringan fiber optik. Namun, sejumlah insiden kecelakaan kabel internet yang semrawut membuat Ombudsman buka suara.

Mitratel (MTEL) agresif mendorong pertumbuhan organik dan anorganik. Dengan kinerja apik, MTEL punya momentum pertumbuhan untuk sisa tahun dan tahun 2024.

PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel mengakuisisi fiber optik milik PT Power Telecom sepanjang 967,1 kilometer.

Sarana Menara Nusantara (TOWR) menyebutkan rata-rata pertumbuhan bisnis segmen fiber optik tumbuh 53% pada periode 2016-2023