Juliari P Batubara sepertinya lebih beruntung dibandingkan Heru Hidayat yang dituntut mati di kasus korupsi Asabri.

Sidang dengan agenda pembacaan pledoi dilakukan setelah ketujuh terdakwa korupsi tersebut menjalani sidang tuntutan pada pekan lalu.

Ahli hukum pidana Universitas Trisakti membandingkan perbedaan tuntutan mati Heru Hidayat dan kasus bansos Juliari Batubara.

Sejumlah pengamat hukum terus menyerang penerapan tuntutan mati terhadap bos PT Trada Alam Minera Tbk (TRAM) Heru Hidayat.

CW menyoroti tuntutan hukuman mati terhadap bos PT Trada Alam Moneta Tbk (TRAM) Heru Hidayat, tersangka kasus korupsi PT Asabri.

Pengamat menyebut dalam dakwaan jaksa tak mencantumkan pasal hukuman mati bagi pelaku korupsi. Ada inkonsistensi penerapan pasal di dakwaan dan tuntutan terdakwa Heru Hidayat.

Terdakwa kasus korupsi pengelolaan dana PT Asabri (Persero) Heru Hidayat dituntut hukuman mati serta uang pengganti Rp12,4 triliun. Jaksa Penuntut Umum Kejaksaan Agung menganggap…

Dewi fortuna sepertinya belum menghampiri Heru Hidayat. Dia telah dihukum seumur hidup di kasus Jiwasraya, asetnya juga telah disita oleh negara, dan kini bos PT Trada Alam…

Jaksa menuntut lima orang terdakwa kasus korupsi pengelolaan dana PT Asabri (Persero) 10 hingga 15 tahun penjara.

Terdakwa kasus korupsi PT Asabri, Presiden Komisaris PT Trada Alam Minera Heru Hidayat dituntut hukuman mati oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Agung.

Selain dituntut hukuman mati, Heru Hidayat juga diwajibkan membayar pidana pengganti senilai Rp12,64 triliun.

Tuntutan hukuman mati Heru Hidayat dijatuhkan karena bos PT TRAM tersebut dinilai terbukti terlibat dalam kasus korupsi PT Asabri.

BEI menyampaikan bahwa emiten berkode saham ARMY tersebut per 2 Desember 2021, telah mencapai masa suspensi selama 24 bulan. 

Kejagung memeriksa Direktur Utama PT Asia Raya Kapital berinisial TAW sebagai saksi, dalam kasus korupsi pengelolaan keuangan dan dana investasi oleh PT Asabri

Komite ’98 mendesak Kejaksaan Agung (Kejagung) untuk menuntut hukuman mati terhadap Benny Tjokro dan Heru Hidayat.