Surplus neraca perdagangan pada tahun lalu yang tercatat terbesar sepanjang sejarah ditopang dua faktor utama yaitu harga komoditas dan mwmbaiknya wkonomi.
Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menyatakan harga-harga komoditas dunia mulai menunjukkan penurunan sehingga dikhawatirkan berdampak ada manufaktur.
Presiden Jokowi menyampaikan pemulihan ekonomi Indonesia ditunjukkan dengan pencapaia surplus neraca perdagangan selama 27 bulan secara berturut-turut.
Surplus neraca perdagangan US$5,09 miliar pada Juni tahun ini dinilai akan menjadi penyelamat dari ancaman resesi ekonomi seperti yang dialami oleh Sri Lanka.