Neraca dagang RI berlanjut surplus 53 bulan berturut-turut pada September 2024 senilai US$3,26 miliar. Surplus itu tercatat menguat dari bulan sebelumnya.
Penguatan nilai tukar rupiah memicu industri manufaktur untuk menaikkan impor. Namun, ekspor berpeluang naik berkat akselerasi tipis harga komoditas unggulan.
Neraca perdagangan Juli 2024 tercatat senilai US$0,47 miliar. Nilainya berkurang tetapi masih mempertahankan tren surplus neraca dagang 51 bulan berturut-turut.
Konsensus para ekonom memperkirakan neraca perdagangan Indonesia Juli 2024 akan surplus US$2,47 miliar, atau melanjutkan tren surplus 51 bulan berturut-turut.
Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono menyampaikan bahwa kenaikan surplus neraca perdagangan positif untuk menopang ketahanan eksternal ekonomi RI.