Angka inflasi lebih tinggi dari perkiraan dan data tenaga kerja yang melonjak akan memperkuat perdebatan apakah The Fed berhenti sejenak menurunkan bunga acuan.

Inflasi AS mencapai 2,4% year on year (YoY) pada September 2024, melampaui proyeksi analis sebesar 2,3% YoY.

Ekonom memperkirakan penurunan suku bunga acuan The Fed sebesar 25 basis poin terjadi pada bulan November 2024.

Dampak pelonggaran suku bunga yang terlalu cepat dinilai akan lebih besar dibandingkan jika pelonggarannya terlambat.

Harga emas terpantau melemah setelah mengalami kenaikan hingga 28% tahun ini, bahkan telah mencatatkan serangkaian rekor tertinggi sepanjang masa.

Indeks keyakinan konsumen dari Conference Board turun 6,9 poin menjadi 98,7, penurunan terbesar sejak Agustus 2021.

Presiden AS Joe Biden memperkirakan The Fed akan terus memangkas suku bunga acuan dan berjanji bahwa pemerintahannya akan terus menurunkan biaya hidup warga AS.

Bank Indonesia memperkirakan suku bunga The Fed akan turun hingga 75 bps tahun ini, disusul dengan empat kali penurunan FFR pada semester I/2025.

Pengacara ByteDance masih berupaya untuk mengajukan banding di pengadilan AS untuk menjaga pasar terbesar mereka di Amerika Serikat

Perekonomian Indonesia dinilai dapat terpengaruhi oleh perlambatan ekonomi AS dan China sehingga perlu respons kebijakan, termasuk dari Bank Indonesia.

Indeks harga produsen AS untuk permintaan akhir meningkat 0,2% dari bulan sebelumnya pada Agustus 2024.

The Fed diperkirakan akan melakukan pemangkasan suku bunga sebanyak 3 kali pada sisa tahun ini.

Muncul keraguan mengenai pemangkasan suku bunga The Fed sebesar 50 bps pada bulan ini usai data inflasi AS Agustus 2024 rilis.

Inflasi inti AS yang berada di atas ekspektasi berpotensi membuat The Fed enggan memangkas suku bunga lebih dari 25 basis poin pekan depan.

Pelaku pasar di Asia mencermati keputusan yang akan diambil The Fed dalam FOMC pekan depan. Sejauh ini, indeks dolar AS terpantau melemah sementara yen menguat.