Nilai tukar rupiah diproyeksi bergerak fluktuatif pada Senin (12/8/2024) tetapi berpotensi ditutup menguat di rentang Rp15.880 hingga Rp15.970 per dolar AS.

Mata uang rupiah ditutup melemah ke posisi Rp15.924,5 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan akhir pekan, Jumat (9/8/2024).

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini, Jumat (9/8/2024), diprediksi fluktuatif namun akan ditutup mengat di rentang Rp15.820—Rp15.920.

Rupiah dibuka melemah ke posisi Rp15.917 per dolar AS pada perdagangan Jumat (9/8/2024). Cek kurs di BCA, BNI, Bank Mandiri, dan BRI hari ini!

Analis melihat penguatan rupiah menjadi kabar baik bagi emiten sektor kesehatan dan bahan baku.

Rupiah ditutup menguat 0,88% ke Rp15.893 per dolar AS, dengan indeks dolar AS turun 0,18% ke 103,160.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat ke level Rp15.894 per dolar AS pada penutupan perdagangan Kamis (8/8/2024).

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini, Kamis 8 Agustus 2024, diprediksi fluktuatif namun akan ditutup menguat di rentang Rp15.980—Rp16.050.

Nilai tukar rupiah dibuka menguat pada perdagangan hari ini, Kamis (8/8/2024), dan menembus level Rp15.988 per dolar AS. Sementara itu, dolar AS terpantau loyo.

Kinerja ekspor, aliran modal asing, hingga gelaran Pemilihan Presiden Amerika Serikat dapat memengaruhi tren penguatan rupiah dan cadev yang naik.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat ditutup menguat ke level Rp16.035 pada perdagangan hari ini, Rabu (7/8/2024).

Cadangan devisa (cadev) Indonesia diprediksi akan terus naik hingga US$150 miliar pada akhir tahun, dari posisi Juli 2024 di US$145,4 miliar.

Berdasarkan Bloomberg, nilai tukar ringgit Malaysia (MYR) terhadap rupiah berada pada level Rp3.575.24 pada pukul 13.09 WIB.

Rupiah melanjutkan penguatan usai pengumuman cadev Juli 2024, setelah menjadi mata uang paling perkasa pada perdagangan hari ini.

Rupiah dibuka menguat ke posisi Rp16.151,5 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini, Rabu (7/8/2024), saat mayoritas mata uang asia terkoreksi.