Nilai tukar rupiah diproyeksi menguat ke kisaran di bawah Rp15.00 per dolar AS pada kuartal IV/2024. Apa saja faktor pendorongnya?

Bank Indonesia (BI) melaporkan adanya aliran masuk modal asing sebesar Rp25,60 triliun di pasar keuangan domestik sepanjang pekan ketiga September 2024.

Mata uang rupiah mencatatkan penguatan paling tinggi di kawasan Asia pada akhir perdagangan pekan ini.

Rupiah ditutup menguat 0,58% atau 89 poin ke posisi Rp15.150 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan akhir pekan hari ini, Jumat (20/9/2024).

rupiah dibuka menguat 138 poin atau 0,91% menuju level Rp15.101 per dolar AS hari ini, cek ruks di BCA, BRI, Bank Mandiri, dan BNI.

Hingga pukul 09.25 WIB, rupiah lanjut menguat di hadapan dolar AS dan menembus posisi Rp15.065.

Rupiah ditutup menguat ke level Rp15.239 per dolar AS usai The Fed dan BI kompak memangkas suku bunga acuan pada September 2024.

Cek kurs dolar AS di BCA, BRI, Bank Mandiri, dan BNI saat rupiah bergerak melemah usai The Fed pangkas suku bunga acuan.

Instrumen Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) dinilai turut menarik modal masuk sehingga mendorong stabilisasi nilai tukar rupiah.

Bank Indonesia memangkas suku bunga acuan alias BI Rate menjadi 6% pada September 2024. Ada 5 alasan di balik keputusan tersebut.

Rupiah ditutup stagnan dan parkir di level Rp15.335 per dolar AS usai BI memangkas tingkat suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 6%.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diprediksi akan menguat pada perdagangan hari ini, Rabu (18/9/2024).

Rupiah dibuka menguat 5 poin atau 0,03% menuju level Rp15.330 per dolar AS.

Rupiah ditutup menguat ke posisi Rp15.335 pada perdagangan hari ini, Selasa (17/9/2024). Pada saat yang sama indeks dolar AS terpanatu melemah ke 100,59.

Usai long weekend, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diprediksi akan menguat pada Selasa (17/9/2024).