Kenaikan harga bahan pokok terutama dari sektor pangan menyebabkan masyarakat turut mengurangi pembelian barang yang bersifat sekunder seperti sepeda motor.
Perlambatan daya beli, suku bunga tinggi dan faktor pemilu disinyalir menjadi penyebab melambatnya penjualan mobil dan motor pada Januari-Februari 2024.
Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia atau AISI menilai pengetatan metode penagihan oleh institusi pembiayaan berpotensi mengerek uang muka kredit kendaraan.
Wacana menaikkan tarif pajak sepeda motor BBM dinilai akan mengikis daya beli masyarakat, seiring masifnya penggunaan roda dua untuk aktivitas produktif.
Penjualan sepeda motor nasional tumbuh 19,44% pada 2023 atau sebanyak 6,23 juta unit. Penjualan sepeda motor itu juga berdampak pada kinerja sejumlah leasing.