Berakhirnya pandemi Covid-19 membuka harapan baru bagi seluruh negara untuk segera bangkit bebenah diri memaksimalkan segala potensi.

Investor yang ingin masuk pasar obligasi korporasi harus lebih memperhatikan beberapa hal terkait kondisi emiten dan risk appetite-nya. Simak tipsnya.

IHSG hari ini 5 Juni 2023 berpeluang menguat pada rentang 6.613-6.693 seiring dengan banyaknya sentimen positif pada paruh kedua tahun 2023 ini.

Harga emas naik 0,25 persen ke US$1.982,10 lanjutkan kenaikan 3 hari secara beruntun, karena pasar menunggu isyarat lebih lanjut tentang kenaikan pagu utang AS.

Sri Rejeki Isman (SRIL) atau Sritex masih bukukan kerugian di kuartal I/2023 yang disebabkan oleh lesunya kondisi ekonomi global akibat perang Rusia-Ukraina.

UBS yang telah menjadi produsen emas ternama yang berdiri puluhan tahun di Indonesia membuka peluang kolaborasi ke sejumlah brand lokal.

Perekonomian Jerman resmi masuk ke dalam resesi teknis setelah mengalami kontraksi pada kuartal I/2023, menyusul kontraksi serupa pada kuartal sebelumnya.

Pertumbuhan ekonomi Jerman terkontraksi 0,3 persen pada Kuartal I/2023, Jerman masuk dalam resesi. 

Kamala Harris dan penasihat ekonomi utama Presiden Joe Biden, Lael Brainard, mengatakan bahwa gagal bayar utang AS akan membuat ekonomi jatuh ke dalam resesi.

Rupiah dibuka menguat ke Rp14.789 pada perdagangan hari ini (16/5/2023). Sementara itu indeks dolar AS terkoreksi tipis 0,01 persen ke level 102,42.

Harga emas perhiasan bergerak stabil dalam sepekan terakhir di kisaran Rp800.000 per gram. Sementara emas Antam terpantau turun.

Harga minyak turun lebih dari satu persen pada penutupan perdagangan Jumat (12/5/2023). Investor khawatir Amerika Serikat bakal masuk jurang resesi.

Harga emas global berhasil rebound ke US$2.033,20 per ounce, setelah sempat anjlok 1,5 persen sesi sebelumnya. Investor tunggu rilis data inflasi AS pekan ini.

Skenario gagal bayar utang AS menjadi perhatian, terutama dampaknya terhadap ekonomi global. Bagaimana dengan perekonomian Indonesia?

Ahli strategi JPMorgan melaporkan investor kini lebih condong pada emas dan saham teknologi seiring menguatnya risiko resesi AS