Pinnacle Investment optimistis peningkatan IHSG ke level 8.000 hingga akhir 2024 akan menjadi katalis terhadap kinerja reksa dana.

Nilai surat utang atau obligasi korporasi yang jatuh tempo lebih tinggi dari realisasi penggalangan dana akan berimbas pada kinerja reksa dana.

Dana kelolaan atau asset under management (AUM) industri reksa dana terus mengalami penurunan menuju ke level Rp496,27 triliun per November 2023.

Reksa dana pasar uang diprediksi masih memiliki prospek yang menjanjikan hingga akhir 2023.

Penurunan investasi reksa dana oleh sejumlah perusahaan asuransi di Tanah Air membuat NAB reksa dana secara keseluruhan ikut menyusut.

Manajer investasi PT Pinnacle Persada Investama memberikan tanggapan soal rencana PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) yang akan memberikan rating.

Reka dana berbasis obligasi masih memiliki penilaian yang positif seiring dengan menurunnya tingkat inflasi global.

Pinnacle Persada menilai para investor reksa dana cenderung wait and see mengenai arah kebijakan dan sentimen global seperti The Fed.

Beberapa Manajaer Investasi menyiapkan strategi mendongkrak Nilai Aktiva Bersih (NAB) di tengah kondisi ketidakpastian perekonomian. 

Reksa dana ETF sangat liquid lantaran semua underlying reksa dana EFT merupakan saham-saham blue chip dan berkapitalisasi pasar besar.

Pinnacle menerapkan strategi kuantitatif dalam proses investasi di reksa dana yang dikelola, mulai dari pembentukan portofolio, dan penentuan underlying asset.

PT Pinnacle Persada Investama menargetkan pertumbuhan dana kelolaan 20 persen pada 2023. Target dana kelolaan Pinnacle pada 2023 diharapkan Rp2,6 triliun.

Return atau imbal hasil reksa dana saham perlahan bangkit seiring dengan kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) jelang akhir semester I/2022.

Sejumlah manajer investasi akan menerbitkan produk reksa dana baru seiring dengan pelonggaran aturan pandemi Covid-19 yang disesuaikan dengan permintaan pasar.

Direktur Utama Pinnacle Persada Investama Guntur Putra menuturkan di saat seperti ini alokasi dan diversifikasi aset investasi menjadi sangat penting.

Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, hingga 31 Januari 2022 jumlah dana AUM reksa dana secara industri adalah Rp574,63 triliun. Pencapaian itu terpantau turun dari…