Menko Perekonomian Airlangga Hartarto merespons kajian Bank Dunia yang menyatakan bahwa pemberian makanan di sekolah tidak efektif untuk mengatasi stunting.
Salah satu yang menjadi sorotan Bank Dunia adalah tantangan efisiensi yang membatasi potensi kenaikan tarif pajak untuk menghasilkan pendapatan pajak tambahan.
Dalam Indonesia Economic Prospects Juni 2024, Bank Dunia menyebut pengenalan instrumen SRBI dinilai menimbulkan konsekuensi yang sebelumnya tak terduga.
Bank Dunia (World Bank) memprediksikan defisit fiskal RI tidak akan lebih dari 3% dalam lima tahun ke depan, sekalipun program makan bergizi gratis terlaksana.
Investor asing, termasuk Morgan Stanley, IMF, hingga Bank Dunia memberi peringatan terhadap fiskal RI akibat program makan siang gratis Prabowo-Gibran.