Kementerian Perindustrian menyebut lesunya kondisi manufaktur tak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di negara-negara lain.

Korporasi Galang Dana hingga Melawan Stigma Parlemen menjadi pilihan tim redaksi Bisnisindonesia.id dalam Top 5 News, Rabu (2/10/2024).

Lemahnya permintaan hingga persoalan gempuran barang impor masih membayangi kinerja sektor manufaktur.

Gaikindo mengungkapkan beberapa faktor yang menyebabkan manufaktur RI lesu.

Indeks Kepercayaan Industri (IKI) Indonesia berada di level 52,48 poin pada September 2024.

Data indeks manufaktur atau PMI yang terkontraksi menjadi tanda lebih lanjut dari pelemahan ekonomi yang kini sedang diupayakan pemulihannya oleh China.

Indeks aktivitas manufaktur di Jepang mengalami konstraksi selama 3 bulan berturut per September 2024.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diprediksi fluktuatif namun akan ditutup menguat pada perdagangan akhir pekan hari ini, Jumat (6/9/2024).

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menilai tidak ada solusi instan guna memperkuat daya saing industri manufaktur nasional.

Purchasing Manager Index (PMI) manufaktur Indonesia semakin turun ke level 48,9 pada Agustus 2024.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita buka suara terkait kembali terkontraksinya PMI manufaktur Indonesia pada Agustus 2024.

Center of Economic and Law Studies (Celios) melihat kembali terkontraksinya PMI manufaktur Indonesia pada Agustus 2024 perlu menjadi perhatian serius.

PMI manufaktur Indonesia terkontraksi lebih dalam ke level 48,9 pada Agustus 2024 atau berada di zona kontraksi selama 2 bulan berturut-turut.

Kadin Indonesia menyebut bahwa lesunya kinerja industri manufaktur pada awal paruh kedua tahun ini disebabkan oleh tekanan eksternal.

Tantangan beruntun manufaktur nasional masih berlanjut hingga akhir 2024