Pemilik saham pengendali PT Bank Oke Indonesia Tbk (DNAR) dari Korea Selatanmenjual sebagian kepemilikannya untuk memenuhi free float

Pemegang saham pengendali dan non pengendali melepas sahamnya pada emiten bank menengah guna memenuhi free float.

CIMB Niaga masih menjalankan tahapan pemenuhan ketentuan free float sesuai dengan arah dari regulator.

Bank BTPN (BTPN) melaporkan telah memenuhi ketentuan saham free float 7,5%.

Berikut deretan bank yang terancam delisting pada 2024 akibat belum memenuhi aturan free float. Pemiliknya mulai dari korporasi Korsel, India, hingga Jepang.

Maybank Indonesia (BNII) akhirnya penuhi saham free float 7,5% setelah UBS jual kepemilikan saham.

PT Plaza Indonesia Realty Tbk. (PLIN) masih berupaya memenuhi aturan batas minimum saham free float sebesar 7,5%.

Per Agustus 2023 Bank Permata mencatatkan 0,83% saham free float, jauh di bawah ketentuan batas minimum saham free float sebesar 7,5%.

Dirut Bank Permata (BNLI) buka suara soal strategi perusahaan penuhi aturan saham free loat.

PT Mora Telematika Indonesia Tbk. (MORA) atau Moratelindo berencana untuk melakukan private placement sebanyak-banyaknya 2,36 miliar saham.

ABDA memenuhi persyaratan 50 juta saham, tetapi belum memenuhi saham free float 7,5% dari saham perusahaan dan 50 juta lembar oleh 300 pemegang saham.

Berdasarkan data Bloomberg per Agustus 2023 BTPN mencatatkan 5,45 persen saham free float.

BEI akan memberikan teguran tegas hingga mengancam akan menghapuskan (delisting) bagi emiten yang belum memenuhi batas minimum free float hingga akhir tahun.

BEI mewajibkan perusahaan tercatat untuk memiliki saham free float paling sedikit 50 juta saham dan 7,5 persen dari jumlah saham tercatat pada 21 Desember 2023.

BEI mewajibkan perusahaan tercatat untuk memiliki saham free float paling sedikit 50 juta saham dan 7,5 persen dari jumlah saham tercatat pada 21 Desember 2023.