Harga minyak dunia naik lebih dari 3% setelah berita bahwa produksi minyak mentah di ladang minyak Johan Sverdrup di Norwegia telah dihentikan.

Konflik Rusia-Ukraina memanas setelah Moskow melancarkan serangan besar dalam tiga bulan terakhir, disusul oleh terbitnya izin Ukraina menggunakan senjata AS.

Lesunya permintaan dari China, konsumen terbesar dunia, tetap akan menjadi pemberat pasar minyak pada 2025.

Lesunya permintaan dari China, konsumen terbesar dunia, tetap akan menjadi pemberat pasar minyak pada 2025.

Harga minyak dunia melanjutkan tren koreksi seiring dengan penguatan dolar AS dan kekhawatiran terhadap permintaan.

OPEC kembali memangkas proyeksi pertumbuhan permintaan minyak untuk 2024 dan 2025 selama empat bulan berturut-turut.

Harga minyak dunia melanjutkan tren pelemahannya setelah rencana stimulus terbaru China mengecewakan investor berharap adanya pertumbuhan permintaan.

Harga minyak mentah dunia melanjutkan tren pelemahahan karena prospek permintaan yang lemah di China, negara importir minyak utama.

Harga minyak dunia pada hari ini, 7 November 2024 melemah seiring dengan sikap investor yang mencermati kemenangan Donald Trump di pilpres AS.

Harga minyak mentah berjangka Brent naik 0,6% ke US$75,53 per barel, sedangkan harga minyak mentah WTI AS naik 0,7% ke level US$71,99 per barel.

Simak pergerakan harga minyak dunia pada perdagangan 5 November 2024 menjelang pemilihan presiden (pilpres) AS.

Usai OPEC+ menunda rencana kenaikan produksi, harga minyak dunia naik lebih dari 1% pada awal perdagangan Senin (4/11/2024).

Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS naik 1,95% atau US$1,3 menjadi US$70,61 per barel setelah ditutup naik 0,95% di sesi sebelumnya.

Harga minyak dunia melanjutkan tren kenaikannya pada perdagangan Kamis (31/10/2024) setelah persediaan minyak mentah AS menyusut.

Kenaikan harga minyak hari ini didukung oleh rencana AS membeli minyak untuk Strategic Petroleum Reserve/SPR yang menopang kenaikan harga.

Harga minyak acuan WTI sempat naik 4% pada pekan lalu seiring gejolak serangan Israel terhadap Iran, tetapi kini terpantau telah turun 4,4%.