Klaim asuransi mobil tertinggi terjadi pada Agustus 2024, disebabkan oleh kecelakaan umum seperti menabrak, ditabrak, diserempet, terperosok, dan lain-lain.
Menurut Jasindo, kekhawatiran terbentuknya pasar tidak sehat industri asuransi menjadi minim karena perusahaan makin kuat dengan ketentuan modal minimum.
Target penetrasi asuransi pada pemerintahan Prabowo terbilang tinggi. Demi mencapainya, masyarakat harus lepas dari tekanan konsumsi agar bisa belanja proteksi.
PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) menilai target penetrasi asuransi dalam negeri menjadi 3,2% di 2027 nanti menjadi target pemerintah yang ambisius.
Asuransi properti dan rangka kapal (marine hull) menjadi kontributor utama perolehan premi Jasindo, masing-masing senilai Rp444,21 miliar dan Rp140,79 miliar.