Pendanaan iklim dari negara kaya menjadi titik sentral perundingan COP29, yang sejauh ini hanya menghadirkan skeptisisme di dunia selatan.

Teka-teki mengenai siapa yang akan membayar triliunan dolar kebutuhan pendanaan iklim dunia menjadi jantung perundingan COP29 tahun ini di Azerbaijan.

Ikhtiar Mengungkit Produksi hingga Jalan Keluar demi Peternak Sapi Perah menjadi berita pilihan redaksi Bisnisindonesia.id dalam Top 5 News.

Kemenangan Donald Trump menjadi ancaman bagi negosiasi perubahan iklim, terutama jelang COP29 di Azerbaijan pekan depan.

BKF Kemenkeu mengungkapkan Indonesia kekurangan setidaknya US$18,6 miliar atau Rp280,63 triliun setiap tahunnya untuk aksi mitigasi perubahan iklim.

Industri pertambangan dinilai bergerak ke arah yang lebih mendukung target net zero emission dunia, meski pekerjaan rumahnyaa tidak sedikit.

AS dan China dituntut lebih ambisius dalam target pemangkasan emisi karbon mereka, di tengah ketergantungan yang belum reda terhadap batu bara.

Luhut meyakini kebutuhan pembiayaan untuk mengatasi dampak perubahan iklim dapat diatasi melalui terobosan GBFA atau Aliansi Keuangan Campuran Global

Dana sebanyak US$250 miliar per tahun berpotensi terkumpul dari pajak para crazy rich sedunia, dapat digunakan untuk urusan iklim hingga kelaparan global.

Indonesia menjadi negara yang merasakan dampak perubahan iklim, mulai dari kemarau panjang hingga penyakit di beberapa daerah.

Suhu bumi terus mencatatkan angka rekor pada saat pola cuaca El Nino seharusnya telah terlewati.

Industri tambang dan baja dunia, sektor paling intensif karbon, mengendurkan target pemangkasan emisi mereka di tengah krisis iklim terus melaju.

Kemenkeu melaporkan telah menyalurkan anggaran senilai Rp569 triliun dari APBN untuk periode 2016 hingga 2022 untuk mengatasi perubahan iklim.

Aliran pendanaan iklim ke negara berkembang dan negara miskin kembali memanas jelang KTT Iklim PBB COP29 November mendatang.

Dunia menantikan implementasi konkret dari jabat tanngan AS-China dalam penanganan perubahan iklim.

Seteru Amerika Serikat versus China di sektor transisi energi dikhawatirkan mengganjal upaya dunia dalam melawan pemanasan global.