Jokowi menandatangani PP No. 28/2024 yang salah satunya melarang penjualan produk tembakau alias rokok secara eceran.

Konsumen perokok dinilai memerlukan informasi berbasis riset soal produk tembakau alternatif yang rendah risiko.

Praktisi kesehatan dan ilmuan dalam Asia Pacific Harm Reduction Forum (APHRF) 2024 memberikan solusi untuk mengurangi angka prevalensi merokok.

Pemerintah dinilai perlu membuat regulasi berbasis kajian ilmiah untuk mengurangi prevalensi merokok di Indonesia.

Praktisi kesehatan menilai upaya untuk menurunkan angka perokok dibutuhkan komitmen pemerintah.

PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) menyabet gelar Perusahaan Rokok Terbaik dalam penghargaan Bisnis Indonesia Awards (BIA) 2024.

Produk tembakau alternatif disebut menghasilkan zat berbahaya yang lebih rendah dibandingkan dengan rokok.

Upaya mengurangi angka perokok dinilai bisa terhambat dengan adanya misinformasi soal risiko kesehatan.

Produsen hingga ritel buka suara usai gaduh soal rencana pemerintah memberlakukan zona larangan jual rokok dalam RPP Kesehatan.

Pelaku usaha menegasan produk tembakau alternatif bukan diperuntukkan bagi generasi muda.

Pemerintah dinilai perlu merujuk para negara yang telah secara efektif tekan angka prevalensi merokok yang sudah menjadi masalah global.

Produk tembakau alternatif bisa untuk mengurangi angka perokok akibat efek adiksi pada nikotin.

Potensi produk tembakau alternatif untuk menurunkan angka perokok dinilai belum dimaksimalkan secara luas.

Kandungan nikotin dalam produk tembakau alternatif dinilai memiliki profil risiko lebih rendah daripada rokok.

Produk tembakau alternatif dinilai bisa menurunkan angka prevalensi merokok di Indonesia.