Rupiah ditutup melemah 0,38% ke level Rp15.930 per dolar AS pada Kamis (21/11/2024).

Perkembangan politik AS yang diikuti kebijakan fiskal ekspansif, penurunan suku bunga The Fed yang terbatas, hingga penguatan dolar AS terus dicermati BI.

Bank Indonesia masih membuka ruang pemangkasan suku bunga acuan pada pertemuan terakhir 2024 setelah menahan BI Rate di 6% pada RDG BI 19-20 November 2024.

Bank Indonesia (BI) siap memberi insentif untuk bank yang ikut program penyediaan 3 juta unit rumah.

Bank Indonesia memperkirakan The Fed hanya akan menurunkan suku bunga dua kali pada tahun depan, berubah dari perkiraan awal yakni turun empat kali.

Bank Indonesia mengungkapkan ketahanan sistem keuangan termasuk pada industri perbankan sehingga memutuskan suku bunga acuan tetap ditahan pada level 6%.

IHSG ditutup melemah ke posisi 7.180,33 pada perdagangan hari ini, Rabu (20/11/2024) usai Bank Indonesia memutuskan menahan suku bunga acuan dilevel 6%.

Kebijakan ekonomi AS di bawah kepemimpinan Donald Trump diperkirakan berpengaruh pada pelemahan pertumbuhan ekonomi global.

Bank Indonesia memutuskan untuk menahan suku bunga acuan alias BI Rate di level 6% pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) periode 19-20 November 2024.

Bank sentral menahan BI Rate atau suku bunga di level 6% berdasarkan Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) November 2024.

Presiden terpilih AS Donald Trump dalam kampanye September 2024 lalu, mendeklarasikan akan menghukum negara-negara yang berusaha meninggalkan dolar.

Bank Indonesia diperkirakan akan kembali menahan suku bunga acuan atau BI Rate sebesar 6% dalam pertemuan RDG yang berlangsung pada hari ini hingga besok.

IHSG diproyeksi masih berada di zona merah pada perdagangan hari ini, Senin (18/11/2024). Cek rekomendasi saham dari sejumlah analis.

Ekonom memperkirakan Bank Indonesia bakal tetap mempertahankan suku bunga acuan pada level 6% pada pertemuan November 2024

Bank Indonesia dalam pertemuan tahunan IMF dan Bank Dunia menegaskan perlunya kebijakan dan langkah yang konsisten dalam arah perekonomian dunia.

Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan bahwa ketidakpastian pasar keuangan global kembali meningkat karena konvergensi kebijakan moneter negara maju.