IHSG hari ini berpotensi melanjutkan penguatan seiring dengan penantian pasar terhadap arah suku bunga BI hingga The Fed dan hasil Pilpres 2024.

Saat ini BI mendorong penyedia jasa pembayaran (PJP) QRIS agar mempercepat masuknya uang masuk ke merchant (settlement) setelah transaksi selesai.

Kredit perbankan pada bulan pencoblosan Pemilu 2024 atau Februari 2024 tumbuh di level 11,28% secara tahunan (year on year/yoy).

IHS berpotensi melanjutkan penguatan pada Rabu (20/3/2024) jelang pengumuman hasil rapat bank sentral, seperti Bank Indonesia hingga The Fed

BI diperkirakan akan mempertahankan tingkat suku bunga acuan 6% untuk kelima kalinya dalam RDG yang berakhir 20 Maret 2024.

IHSG berpotensi menguat seiring dengan sentimen kebijakan suku bunga acuan, terutama dari Bank Indonesia dan The Fed.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dipengaruhi hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia dan FOMC The Fed.

Bank Indonesia dan The Fed menggelar rapat kebijakan pada 19-20 Maret 2024. Pasar menantikan keputusan suku bunga acuan.

Rupiah diprediksi berfluktuasi namun akan ditutup menguat di rentang Rp15.550-Rp15.620 pada perdagangan hari ini, Jumat (23/2/2024).

Analis melihat terdapat beberapa saham pilihan yang dapat dicermati mengikuti hasil RDG BI yang menetapkan BI Rate 6%.

Bank Indonesia (BI) mencatat telah membeli Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp34,2 triliun pada awal tahun ini.

Sejumlah saham melonjak signifikan di tengah pelemahan IHSG seiring dengan putusan Bank Indonesia menahan suku bunga acuan BI Rate.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan pelemahan rupiah lebih baik dari mata uang asing lainnya.

IHSG terkoreksi setelah Bank Indonesia (BI) kembali menahan suku bunga acuan atau BI Rate di level 6% pada Rabu (21/2/2024).

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditutup menguat ke level Rp15.635 pada hari ini usai BI menahan suku bunga acuan BI Rate.