Infovesta Utama memproyeksikan bahwa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak menyentuh 7.500 hingga akhir tahun ini.

Vice President Infovesta Wawan Hendrayana mengatakan semua indeks unit link menunjukan hasil positif di atas rata-rata indeks reksa dana.

Saat IHSG lesu, 10 reksa dana saham justru mencatat return tertinggi hingga Mei 2024.

Infovesta Utama menilai level wajar IHSG tanpa saham Prajogo Pangestu BREN, TPIA, BRPT dan lain-lain seharusnya berada di kisaran 5.800.

Selain kondisi pasar, kinerja reksa dana saham juga ditentukan oleh kepiawaian manajer investasi memilih aset dan menetapkan strategi.

Reksa dana saham dipastikan lebih unggul dibandingkan IHSG. Hal ini lantaran tujuan reksa dana saham adalah untuk mengalahkan indeks acuannya.

Pinnacle menerapkan strategi kuantitatif dalam proses investasi di reksa dana yang dikelola, mulai dari pembentukan portofolio, dan penentuan underlying asset.

Saat ekonomi global seperti Eropa mengalami pemulihan, investor dapat mengkoleksi tiga jenis reksa dana dengan komposisi berbeda.

Bagi investor yang berminat masuk ke reksa dana terproteksi dapat melihat obligasi yang menjadi aset dasar dari produk yang ditawarkan.

Reksa dana berbasis ESG adalah sebesar Rp2,15 triliun hingga 30 November 2022. Jumlah tersebut tumbuh 2,97 persen dibandingkan tahun lalu.

Pertumbuhan kinerja reksa dana campuran utamanya didorong oleh kinerja pasar saham.

Secara year-to-date, reksa dana saham dengan return tertinggi hingga 4 November 2022 adalah Panin Dana Ultima dengan kinerja 48,93 persen.

Infovesta memperkirakan IHSG masih berpeluang ke 7.400-7.500 pada 2022 di tengah tekanan inflasi.

Koreksi pada reksa dana saham terjadi seiring menurunnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebesar 1,92 persen selama sepekan lalu.

Reksa dana saham mencatatkan return positif sebesar 3,09 persen secara year-to-date (ytd).

Pekan depan, IHSG diprediksi fokus bertahan di level 7.200 sehingga ada kemungkinan bergerak ke level 7.300.