Apjatel mulai memetakan lokasi-lokasi kabel semrawut di perkotaan. Jika tidak ada halangan proses penataan akan dilakukan pada semester I/2025.

Regulasi yang saling tumpang tindih antara pemerintah pusat dan daerah menyulitkan pelaku usaha dalam menggelar infrastruktur telekomunikais.

Rencana Telkom dalam membuka potensi aset serat optik yang dimlilki mendapat respons positif dari operator telekomunikasi lokal.

Telkom resmi mengalihkan tata kelola jaringan operasional konektivitas grup ke TIF, yang diharapkan dapat menjadi mesin pertumbuhan baru ke depan.

Moratelindo memastikan kabel internet Oxygen mencengkeram kuat di tiang, sehingga tak menjuntai dan mengganggu masyarakat

Pengamat telekomunikasi menilai jaringan pengalur (backhaul) internet untuk Ibu Kota Negara (IKN) seharunsya berbasis serat optik, bukan satelit Starlink.

Permasalahan kabel fiber optic (FO) semrawut menjadi hal yang tak terselesaikan. Ketidakhadiran SJUT diduga jadi penyebab

Telkom terlibat dalam pembangunan SKKL Alpha yang menghubungkan Singapura-Vietnam-Jepang dan Amerika Serikat. SKKL ini ditargetkan dapat beroperasi pada 2027

Utilisasi Palapa Ring Tengah dan Timur disebabkan oleh berbagai hal. Bakti mengungkapkan sejumlah tantangan tersebut.

Pembangunan Palapa Ring integrasi yang menghubungkan seluruh proyek Palapa Ring menjadi program priortas Bakti pada 2024

PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG) mencatat laba bersih Rp1,11 triliun sepanjang kuartal III/2023. Angka tersebut turun 8,59% secara tahunan.

PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel mengakuisisi fiber optik milik PT Power Telecom sepanjang 967,1 kilometer.

Apjatel bersama dengan Pemprov DKI tengah mengkaji penurunan kabel di jalan-jalan dengan laju kendaraan 30 Km/Jam

Indosat (ISAT) atau IOH memberikan tanggapannya mengenai kabar penjualan aset fiber optik dengan nilai setara Rp15,34 triliun.

DTP mengeklaim LEO OneWeb dapat menghadirkan layanan dengan latensi rendah, sama seperti latensi yang dihadirkan serat optik atau fiber di kawasan teristerial.

APJII menilai peletakan kabelfiber optik di bawah tanah masih berada di jalan buntu perihal harga dan teknis penurunan kabel.