Masih ada pemodal jumbo yang tetap mengakumulasi Unilever Indonesia (UNVR) meski beberapa nama yang lain bergeming.

Unilever Plc., induk dari Unilever Indonesia (UNVR) masih mencatatkan pertumbuhan kinerja sepanjang paruh pertama 2024.

Realisasi kinerja keuangan Unilever Indonesia (UNVR) berada di bawah estimasi konsensus pada kuartal II/2024.

Terdapat pembaruan target dan rekomendasi saham usai pembagian dividen Unilever Indonesia (UNVR).

RUPS Unilever Indonesia (UNVR) menetapkan pembagian dividen Rp2,93 triliun atau Rp77 per saham dan perombakan jajaran direksi.

Saham PT Unilever Tbk. (UNVR) mendapat sentimen RUPS pada Kamis (20/6/2024) yang diperkirakan memutuskan dividen, di samping peningkatan belanja iklan.

Mayora Indah (MYOR) memproyeksikan laba bersih bertumbuh 7,2% menjadi Rp3,47 triliun sepanjang tahun 2024 seiring dengan peningkatan penjualan.

Mayoritas calon emiten yang antre dalam pipeline IPO Bursa Efek Indonesia, tepatnya 14 perusahaan, berasal dari sektor konsumer.

Saham konsumer seperti NASI, UNVR, ICBP, dan MYOR membukukan peningkatan usai BI kerek suku bunga acuan.

Laba bersih PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) tumbuh 3,1% secara tahunan menjadi Rp1,4 triliun pada kuartal I/2024.

Daya tahan emiten konsumer bakal diuji di tengah depresiasi rupiah yang saat ini berada di level Rp16.260 per dolar AS dan sentimen konflik geopolitik.

Pelemahan rupiah hingga meruncingnya konflik Iran-Israel diperkirakan berdampak negatif terhadap kinerja emiten konsumer.

Rekomendasi dan target saham Unilever Indonesia (UNVR) terbaru setelah periode Lebaran 2024.

Seluruh analis masih kompak menyematkan rekomendasi beli untuk saham emiten konsumer milik konglomerat Anthoni Salim Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP).

Arus lepas saham Mayora Indah (MYOR) datang dari beberapa nama investor institusi teratasnya.