Bank Pembangunan Asia (ADB) menyatakan Badan Penerimaan Negara yang menjadi salah satu janji presiden terpilih Prabowo Subianto sebagai sesuatu yang penting.
ADB menyebutkan Indonesia perlu mendorong tingkat pertumbuhan yang lebih tinggi dari rata-rata sebelum pandemi Covid-19 untuk naik kelas menjadi negara maju.
Dana sebesar Rp29 triliun atau sekitar US$2 miliar ini akan digunakan untuk membiayai 11 program mulai dari JKN BPJS Kesehatan hingga Inklusi Keuangan.
Setelah pandemi, tingkat utang naik, pendapatan pajak turun, dan belanja publik membengkak. Hal ini membatasi pendanaan publik langsung untuk infrastruktur.
Emiten sawit PT Dharma Satya Nusantara Tbk. (DSNG) memperoleh fasilitas pinjaman dari Asian Development Bank (ADB) senilai US$15 juta atau setara Rp225 miliar.