Likuiditas pasar domestik akan menjadi katalis utama yang menopang pasar Surat Utang Negara (SUN) ditengah masih tingginya ketidakpastian global.

Bisnis, JAKARTA — Prospek surat utang pada kuartal II/2022 tetap cerah dengan imbal hasil stabil meskipun dibayangi oleh ketidakpastian global di tengah upaya pemulihan ekonomi…

Potensi recovery atau pemulihan pasar obligasi Indonesia terbuka setelah adanya kenaikan suku bunga The Fed pada pekan lalu.

Kondisi pasar Surat Utang Negara (SUN) Indonesia diprediksi belum akan berubah signifikan pada kuartal II/2022.

Sektor saham defensif dan energi menjadi pilihan investor saat keadaan ekonomi memburuk.

Target indikatif dari lelang SUN 15 Maret 2022 ditetapkan senilai Rp20 triliun dan target maksimal senilai Rp30 triliun.

Pemesanan sukuk ritel (SR) seri SR016 telah mencapai Rp12 triliun 5 hari jelang penutupan masa penawaran.

Pemerintah akan menggelar lelang Surat Utang Negara (SUN) pada Selasa (15/3/2022) mendatang, untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2022.

Analis mengatakan obligasi Indonesia masih jauh lebih atraktif bila dibandingkan dengan negara tetangga serta negara berkembang lainnya.

Sejak invasi Rusia ke Ukraina, Credit Default Swap (CDS) terpantau terus meningkat dan mencapai 126,51 pada 7 Februari 2022, atau tertinggi sejak Juli 2020.

Konfilk Rusia–Ukraina juga turut meningkatkan ketidakpastian di pasar obligasi Indonesia sehingga berdampak pada kenaikan CDS beberapa minggu belakangan.

Credit default swap (CDS) 5 tahun Indonesia berada di level 124,61 per 9 Maret 2022. Posisi tersebut mengindikasikan probabilitas default atau gagal bayar sebesar 2,08 persen.

Pemerintah masih membuka penawaran penempatan dana ke investasi SBN sebanyak 9 periode sepanjang tahun 2022 yakni 4 SUN dan 5 SBSN.

Dari 7 seri yang ditawarkan, secara akumulasi pemerintah memenangkan Rp19 triliun, yang berada di bawah target indikatif pemerintah untuk lelang hari ini yaitu Rp23 triliun.

Pemerintah akan menerbitkan surat utang negara atau SUN dengan total Rp55,69 miliar untuk penempatan investasi pertama dana program pengungkapan sukarela.