PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) mengantongi kenaikan laba bersih pada semester I/2024 kendati pendapatan perusahaan tertekan secara tahunan.

Emiten pelat merah PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) menggenjot sejumlah peningkatan kapasitas terpasang sebesar 460 megawatt sampai dengan 2026

Saham PGEO hingga BREN dijagokan analis seiring dengan prospek cerah emiten energi baru terbarukan (EBT).

Pertamina Geothermal Energy (PGEO) akan menggelar RUPST pada Selasa (28/5/2024) yang memutuskan pembagian dividen.

Performa emiten EBT, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) diramal menunjukkan kinerja positif.

Emiten-emiten milik konglomerat dan konglomerasi usaha mulai menyemut di bisnis panas bumi alias geothermal, menjadikannya sebagai peluang yang menjanjikan.

Analis melihat masih terdapat kemungkinan bagi investor untuk mengkoleksi saham EBT seperti BREN dan PGEO.

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) dan Grup Chevron kian akrab menggarap bersama proyek panas bumi.

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) menyebut sejumlah fakor mendorong kinerja moncer hingga kuartal III/2023.

Saham PGEO memanas seiring dengan rencana pengembangan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) bersama Grup Chevron.

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) bersama mitra konsorsiumnya PT Jasa Daya Chevron (Chevron) menggarap PLTP Way Ratai 105 MW.

PGEO akan mengembangkan potensi Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Way Ratai sebesar 105 Megawatt (MW).

Bisnis.com, JAKARTA— Kementerian Kehutanan tengah mengkaji empat permohonan penggunaan kawasan hutan untuk kegiatan survei dan eksplorasi pertambangan panas bumi a.l. yang…