Pendapatan berulang emiten properti Pakuwon Jati (PWON) dan Agung Podomoro Land (APLN) berkontribusi menjaga top line pada kuartal III/2024.

Perusahaan manajemen aset BlackRock memulai rentetan aksi pembelian saham SMRA tepat setelah BI memangkas suku bunga acuan pada September 2024.

Pendapatan berulang atau recurring income berpotensi melanjutkan kontribusi positifnya bagi sederet emiten properti.

PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) akan memperkuat skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) di tengah penyusutan anggaran Kementerian PUPR pada 2025.

Momentum libur sekolah hingga pameran bisnis diyakini menjadi katalis positif bagi bisnis hotel Ciputra (CTRA) yang sepanjang kuartal I/2024 menurun.

Capex atau belanja modal pengelola superblok Gandaria City, yakni PT Pakuwon Jati Tbk. (PWON) melesat hingga 167,48 persen semester I/2023.

Emiten properti CTRA dan MTLA membukukan kenaikan prapenjualan atau marketing sales pada semester I/2023. Di sisi lain, SMRA justru catatkan penurunan.

Saat ini, recurring income berkontribusi hingga 23 persen dari total pendapatan Ciputra Development (CTRA) per kuartal I/2023.

PT Metropolitan Land Tbk. (MTLA) atau Metland menargetkan recurring revenue atau pendapatan berulang dapat mencapai Rp516 miliar pada 2023.

Emiten properti PT Ciputra Development Tbk. (CTRA) memasang target recurring income atau pendapatan berulang dapat meningkat 10 persen pada 2023.

PT Pakuwon Jati Tbk. (PWON) menargetkan pendapatan berulang atau recurring income dapat tumbuh 15 persen pada 2023. Segmen mal jadi fokus tahun ini.

Salah satu pendorong kenaikan laba bersih Metland (MTLA) adalah peningkatan pendapatan berulang dari segmen dan hotel hingga 44 persen.

PT Pakuwon Jati Tbk. (PWON) mencatatkan pertumbuhan laba seiring dengan peningkatan pendapatan berulang.

Pencabutan PPKM oleh Jokowi menjadi berkah bagi emiten properti. PWON dan MKPI sebut pencabutan itu bakal mendongkrak pendapatan berulang atau recurring income.

PWON mencatat pencabutan PPKM membuat jumlah pengunjung mal kian melonjak hingga menyamai angka pada masa sebelum pandemi.

Kenaikan beban keuangan selama periode sembilan bulan 2022 sebesar 167,08 persen secara year on year (yoy) membuat laba bersih INDF tergerus.