Harga minyak masih dinaungi beragam sentimen positif dari kekhawatiran karena perang Rusia vs Ukraina.

Harga minyak mencatat reli penguatan mingguan terpanjang sejak Juni 2022, sedangkan harga gas alam menguat. Di sisi lain, harga emas melemah sepanjang pekan.

Perang Rusia-Ukraina menyisakan gandum dan biji-bijian berkualitas rendah di ladang seluruh dunia. Ditambah cuaca basah memperburuk hasil panen komoditas itu.

Deflasi di China menjadi penanda buruk bagi permintaan komoditas. Kondisi ini semakin meningkatkan urgensi stimulus yang tepat sasaran.

Keluarnya Rusia dari perjanjian gandum dan biji-bijian dengan Ukraina membuahkan hambatan baru bagi ekspornya sendiri.

Sejumlah faktor dari pasar China terbukti masih terus menjadi katalis positif bagi pergerakan harga batu bara baru-baru ini.

Pemprov Sulsel melepas ekspor 36 komoditas unggulan senilai Rp1,43 triliun.

Indodax dan Tokocrypto meminta agar regulator tidak mengenakan biaya tambahan bagi para investor kripto di Indonesia dan adanya pajak terukur.

Permintaan China masih menjadi salah satu harapan bagi produsen batu bara global. Dalam hal ini, produsen besi dan baja China masih mengandalkan komoditas itu.

Ekspor di luar 1.545 pos tarif terus tidak memiliki kewajiban untuk menyimpan DHE di sistem keuangan Indonesia yang disediakan oleh Bank Indonesia (BI). 

BPS mencatat inflasi pada Juli 2023 mencapai 0,21 persen secara bulanan (month-to-month/mtm).

Munculnya Arab Saudi di lanskap investasi mineral kritis seperti nikel dan tembaga, mengancam dominasi China.

Ramalan JP Morgan mengungkap proyeksi resesi ringan di AS dan pergerakan harga emas sampai 2024.

Kinerja PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) terdampak perang Rusia-Ukraina yang membuat lonjakan harga sejumlah komoditas bahan baku.

Apindo memperkirakan ekspor komoditas akan terus terkontraksi hingga akhir tahun seiring normalisasi rantai pasok.