Jelang keputusan bank sentral Amerika Serikat, The Fed, mengenai suku bunga acuan pada lusa, harga komoditas emas menurun sedangkankan batu bara dan emas naik.
Nikel China diperkirakan akan membanjiri pasar global setelah London Metal Exchange melarang pasokan baru dari Rusia, sebagai sanksi atas invasi ke Ukraina.
Sejumlah saham di sektor tertentu terdampak positif saat Bank Indonesia (BI) menahan suku bunga di level tinggi. Namun beberapa saham lainnya berisko merugi.
Ddi luar faktor geopolitik dan suku bunga AS, permintaan melimpah dari China menjadi penopang rekor harga emas belakangan ini. Masihkah akan berpeluang naik?