Pengalihan spektrum frekuensi Berca Hardayaperkasa kepada Telkomsel telah mendapat persetujuan dari Menteri Komunikasi dan Informatika. 

Penambahan spektrum frekuensi akan menjadi penguat inovasi produk, dan layanan Telkomsel, yang pada akhirnya berdampak positif ke kinerja Telkom (TLKM).

Telkomsel akan mengoptimalkan penambahan spektrum itu untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas jaringan bergerak seluler.

Telkomsel resmi ditetapkan sebagai pemenang seleksi pengguna Pita Frekuensi Radio 2,1 GHz.

Upaya Telkomsel raih frekuensi 2,1 GHz tinggal selangkah lagi usai Kemenkominfo memastikan tidak ada sanggahan terhadap hasil seleksi.

ICT Institute menyebutkan alasan Telkomsel layak mendapatkan frekuensi 2,1 GHz dalam lelang.

Pita frekuensi 2,1 GHz sangat menarik karena secara teknologi merupakan "sweet spot spectrum" yang tersisa dari generasi sebelumnya.

Telkomsel memenangkan lelang pita frekuensi 2,1 GHz untuk Penyelenggaraan Jaringan Bergerak Seluler Tahun 2022 dan mengalahkan PT XL Axiata Tbk. (EXCL).

Menkominfo Johnny G. Plate mengusulkan sebanyak 43 persen PNBP BHP frekuensi untuk komunikasi publik.

ICT Institute menuturkan alasan lelang frekuensi 2,1 GHz perlu dijual murah untuk keperluan penyelenggaraan jaringan bergerak seluler pada 2022.

Kemenkominfo membuka seleksi pengguna pita frekuensi radio 2,1 GHz untuk keperluan penyelenggaraan jaringan bergerak seluler pada 2022.

Telkomsel dan XL Axiata berminat menggunakan pita frekuensi yang sebelumnya digunakan oleh operator seluler Indosat Ooredoo.

ICT Institute menilai Kemenkominfo bisa langsung menerapkan harga frekuensi 700 MHz untuk 5G, tak perlu melalui mekanisme lelang.

Huawei menyebut frekuensi 700 MHz menjadi pita utama untuk 4g dan 5G.

Kemenkominfo menuturkan rencana peluncuran pita frekuensi rendah 700MHz untuk layanan 5G.