GSMA menilai penetrasi internet di Indonesia makin merata seiring dengan peningkatan pengguna seluler di 3T

Teknologi 4G masih akan mendominasi dengan porsi 50% di Asia Pasifik, sementara 5G sekitar 45% pada 2030. Sisanya teknologi 2G dan 3G.

Masyarakat dan pemerintah menuntut pemain telekomunikasi membangun internet cepat di mana-mana. Pada saat yang sama, terus dibebani biaya yang memberatkan.

GSMA melaporkan sekitar 53% masyarakat Indonesia belum menggunakan internet meski jaringan 4G telah menjangkau wilayah mereka.

GSMA melaporkan rasio biaya spektrum frekuensi tahunan dibandingkan dengan pendapatan seluler di Indonesia berada pada 12,2%, lebih tinggi dari rerata global.

GSMA memperingatkan Indonesia sekitar sepertiga dari manfaat sosioekonomi 5G, atau sekitar Rp216 triliun, bisa hilang dari PDB 2024—2030.

Kerja sama ini akan menciptakan efektivitas biaya dan mempercepat pemerataan digital Indonesia

Myanmar diam-diam menduduki peringkat pertama negara di kawasan Asia Tenggara yang memiliki jumlah pengguna ponsel pintar baru selama kuartal I/2015.