JP Morgan menaikkan rating saham Semen Indonesia (SMGR) dan Indocement (INTP) jelang 2025 yang diperkirakan lebih terang.

Berlanjutnya tren downtrading atau peralihan konsumen ke produk lebih murah menjadi salah satu tantangan emiten semen Indocement Tunggal Prakarsa (INTP).

Stimulus yang bergulir di sektor properti menyuntikan harapan bagi Indocement dan Semen Indonesia yang sejauh ini masih mencatatkan penurunan laba bersih.

Heidelberg Materials menyodorkan nama Sunnira Ly sebagai kandidat calon direktur baru Indocement menggantikan David Jonathan Clarke.

Program 3 juta rumah yang diusung Pemerintah RI membawa angin segar bagi sejumlah emiten, khususnya di sektor properti dan semen.

Emiten semen SMGR dan INTP masih mendominasi pangsa pasar nasional pada 2024. Siapa penguasanya?

Sejumlah katalis diyakini bakal membawa angin segar bagi para emiten semen seperti SMGR dan INTP kendati konsumsi semen terkoreksi pada September 2024.

Indocement (INTP) mengalirkan investasi ke dalam perusahaan joint venture dengan Amita Circular Design (ACD) yang bergerak di bidang bahan bakar alternatif.

Saham PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) bisa mendapatkan daya dari kenaikan permintaan semen pada Oktober dan prospek permintaan dari IKN.

Penurunan suku bunga acuan menjadi kabar positif bagi emiten semen karena berpeluang memangkas suku bunga KPR, sehingga mendorong permintaan semen.

Kehadiran investor asing di IKN diproyeksikan menjadi katalis positif bagi emiten semen, yang sejauh ini masih dibayangi kondisi oversupply.

Di tengah arus lepas saham Indocement (INTP), masih ada yang melanjutkan menambah kepemilikan mereka di emiten semen itu.

Simak wejangan terbaru JP Morgan untuk emiten semen SMGR dan INTP ketika harga saham menunjukkan tanda-tanda rebound.

JP Morgan memproyeksikan 2024 tetap menjadi tahun yang lemah bagi Indocement (INTP).

Di tengah penurunan kinerja laba bersih pada semester I/2024, sektor semen masih mendapatkan rating overweight.

Lima emiten semen mencetak penurunan laba bersih pada semester I/2024. Mampukah kinerja membaik di sisa tahun ini?