Kerja sama ini memungkinkan pertukaran mata uang lokal antara kedua bank sentral hingga senilai atau Rp82 triliun untuk jangka waktu lima tahun ke depan.
Gubernur Bank Negara Malaysia (BNM) dan Menteri Keuangan merespons pergerakan mata uang ringgit yang sempat menyentuh level terendah sejak krisis 1998.