Pemerintah dinilai tidak optimal dalam mengendalikan harga seiring adanya rencana kenaikan harga eceran tertinggi (HET) beras premium dan medium

Bapanas sedang melakukan evaluasi terhadap harga eceran tertinggi (HET) beras premium dan medium.

Direktur Utama Perum Bulog, Krisnamurthi, menyampaikan, HET beras atau harga beras bakal sulit kembali ke harga normal. Apa penyebabnya?

Perum Bulog tercatat sudah menyerap sebanyak 535.000 ton setara beras atau 1.050 juta ton setara gabah dari petani pada Musim Tanam (MT) I tahun ini.

harga beras SPHP pada 1 Mei 2024 terjadi kenaikan HET dari Rp10.500 menjadi Rp12.500/kilogram, permintaan mengalami penurunan.

Bulog menargetkan bisa serap hingga 600.000 ton beras selama panen raya untuk memperkuat cadangan.

Pemerintah melakukan penyesuaian harga eceran tertinggi (HET) beras SPHP atau beras Bulog per 1 Mei 2024. Apa dampaknya ke konsumen?

Pengembang mendorong ada tambahan kuota rumah subsidi hingga di balik tutupnya pabrik sepatu bata di Purwakarta.

Langkah pemerintah dalam menaikkan HET beras menuai pertanyaan. Pemerintah menjelaskan urgensi kenaikkan harga tersebut.

Penyesuaian harga eceran tertinggi (HET) beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) atau beras Bulog dinilai sangat diperlukan.

Beras Bulog dinilai masih tetap menjadi primadona bagi masyarakat meski pemerintah mengerek harga eceran tertinggi (HET) per Mei 2024.

Bulog menjelaskan penyebab beras mahal meski harga gabah anjlok saat musim panen raya.

Perum Bulog mengeklaim mampu menyerap gabah petani hingga 30.000 ton per hari saat puncak panen raya.

Secara bulanan, inflasi di DI Yogyakarta berada di angka 0,09%. Mulai turunnya harga beras usai panen raya memberikan andil terbesar.

Perum Bulog di Nusa Tenggara Barat (NTB) telah menyerap 19.505 ton gabah/beras dari petani hingga April 2024.