Vietnam sebagai pemasok robusta terbesar di dunia menghadapi cuaca ekstrem dan penyusutan lahan, sedangkan Indonesia mengalami peningkatan permintaan domestik.
Harga kopi mencapai titik tertinggi ketika produksi terganggu cuaca ekstrem, permintaan terus meningkat, ongkos pengiriman naik, dan biaya roasting lebih mahal.
Tidak menentunya cuaca dan suhu bumi yang kian panas menjadi ancaman bagi produksi kopi. Apalagi, 60% kopi di dunia berasal dari para petani kecil yang rentan.
Kopi merupakan salah satu hasil pertanian yang nilai ekonomisnya tinggi. Berikut ini jenis-jenis kopi di Indonesia yang terkenal hingga ke luar negeri.
Kerja keras PNM dalam mendukung nasabah untuk naik kelas melalui pemberian modal, pendampingan serta penguatan kapasitas usaha perlahan semakin terlihat.
Kontribusi bisnis kedai kopi terhadap serapan dalam negeri diprediksi mencapai sekitar 25% pada 2019, lebih tinggi jika dibandingkan dengan realisasi 2018 yang hanya menyumbang…
Kopi yang berkualitas, selain dihasilkan dengan GAP pada saat budi daya, juga memerlukan perlakuan pasca panen yang efisien. Kopi berkualitas biasanya dihasilkan dari hasil…
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur berupaya menyatukan nama kopi di Flores antara Arabika Flores Bajawa dan Arabika Flores Manggarai dalam satu nama sebagai merek dagang.
HUMBAHAS PLN Wilayah Sumatra Utara memulai dukungannya terhadap pengembangan budi daya, produksi dan promosi Kopi Lintong di Kabupaten Humbang Hasundutan yang merupakan bagian…
Bisnis.com, JAKARTA Bagi kamu yang senang bersantai menghabiskan waktu sembari minum kopi, kini ada pilihan lokasi baru untuk menikmati secangkir kopi hangat dan memanjakan…
Kekurangan pasokan kopi arabika di pasar domestik dinilai hanya bisa diatasi dengan peningkatan produktivitas mengingat penambahan luasan pertanaman secara masif terkendala…
Bisnis.com, LONDON – Harga kopi robusta naik untuk hari ketiga di London akibat pengiriman dari Indonesia yang merupakan produsen terbesar ketiga dunia, ditambah dengan petani…