Pamor litium membuat sejumlah perusahaan ‘raksasa’ sektor pertambangan ikut mengincar komoditas tersebut.

Perusahaan tambang asal China, Zhejiang Huayou Cobalt Co. dan Tsingshan Holding Group Co., melanjutkan pengembangan tambang logam baterai bersama perusahaan negara Zimbabwe.…

Penutupan tak terduga salah satu tambang litium terbesar di China telah membuat industri terguncang, spekulasi bermunculan dampak dari penutupan itu.

Di Indonesia, China mengeruk nikel. Di Afrika, Negeri Panda itu memperluas tambang dan pengolahan lithium yang penting dalam industri kendaraan listrik.

Di tengah harga lithium yang kian rendah, penambang mempertimbangkan opsi mengendalikan pasokan yang kini dalam kondisi surplus.

Raksasa minyak Exxon Mobil senada dengan analis memegang optimisme bahwa harga litium akan kembali mengilap.

Seiring dengan permintaan mobil listrik yang kehilangan tenaga, litium, logam penyusun baterai, juga semakin meredup.

Kementerian ESDM melaporkan kandungan lithium dan boron mineral strategis di wilayah Jawa Tengah.

Badan Geologi menjalin kerja sama strategis dengan Eramet Indonesia untuk melakukan studi bersama mengenai mineral kritis, terutama cadangan lithium

Teknologi Lithium Ferro Phosphate (LFP) untuk baterai mobil listrik menjadi sorotan usai disinggung Gibran Rakabuming Raka dalam debat cawapres.

BYD tengah mengebut pasokan litium dari Brasil, mengamankan posisi sebagai produsen terbesar mobi listrik di dunia.

Harga lithium, salah satu logam penyusun baterai EV, diramal bakal makin redup tahun depan, seiring prospek penjualan EV yang juga melambat dari prediksi awal.

Sejumlah perusahaan produsen kendaraan listrik tengah membidik teknologi baterai berbasis natrium sebagai alternatif bahan baku yang lebih murah.

Tekanan pertumbuhan ekonomi pada permintaan, berimbas pada banjirnya pasokan logam dasar di pasar dunia.

Logam baterai seperti nikel, lithium, dan kobalt kehilangan daya kilapnya setelah pasokan membajir dari banyak negara produsen, termasuk Indonesia.

Logam penyusun bahan baterai seperti nikel, lithium, dan kobalt kehilangan kilaunya hanya dalam waktu kurang dari 2 tahun di tengah permintaan EV yang lesu.